KULIAH
ORGANISASI SISTEM KOMPUTER
Judul Artikel :
Sistem Input Output
Pada tugas Organisasi Sistem
Komputer ini, saya akan mereview salah satu materi dari kelompok 8, yaitu Sistem
Input Output.
§ Pengertian
sistem input output
Sistem Input dan Output
Komputer atau biasanya disingkat menjadi I/O merupakan suatu mekanisme pengiriman
data secara bertahap dan terus menerus melalui suatu aliran data dari proses ke
peranti (begitu pula sebaliknya). Fungsi I/O pada dasarnya digunakan untuk
mengimplementasikan algoritma I/O pada level aplikasi. Hal ini dikarenakan kode
aplikasi sangat fleksibel, dan bugs aplikasi tidak mudah menyebabkan sebuah
sistem crash.
Teknik Pengoperasian Perangkat
I/O
I/O
system sendiri terdiri dari beberapa bagian penting yaitu:
a. I/O Hardware
b. Application
I/O Interface
c. Kernel I/O
Subsystem
d. I/O Requests
to Hardware Operations
e. Streams
f. Performance
§ Modul-Modul Input
Output
Modul I/O ialah suatu komponen dalam sistem komputer yang
bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar dan juga bertanggung
jawab dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori
utama ataupun dengan register – register CPU. Untuk mewujudkan hal ini,
diperlukan antarmuka internal dengan komputer (CPU dan memori utama) dan
antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi – fungsi
pengontrolan.
§ Fungsi Modul I/O
Fungsi modul I/O terdiri dari :
Control &
Timing
Fungsi kontrol
dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk
mensinkronkan kerja pada masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang berbeda - beda, baik dengan perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder, perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan, jika ada fungsi kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan.
mensinkronkan kerja pada masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang berbeda - beda, baik dengan perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder, perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan, jika ada fungsi kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan.
Contoh kontrol pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui
sebuah modul I/O dapat meliputi langkah-langkah penanganan I/O sebagai berikut
:
- Permintaan
dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
- Modul I/O memberi jawaban atas
permintaan CPU.
- Apabila perangkat
eksternal telah siap untuk transfer data,
maka CPU akan mengirimkan perintah ke modul I/O.
- Modul I/O akan menerima paket data dengan
panjang tertentu dari peripheral.
- Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah
diadakan sinkronisasi panjang data
dan kecepatan
transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat
diterima CPU dengan baik.
- Transfer data tidak akan lepas dari
penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU
dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau
lebih.
Komunikasi CPU
Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O
meliputi proses – proses
berikut :
1. Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah
dari CPU yang
dikirimkan sebagai
sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk
disk dapat menerima
perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
2. Data,
pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
3. Status
Reporting, yaitu pelaporan kondisi status
modul I/O maupun
perangkat peripheral, umumnya berupa
status kondisi Busy atau Ready. Juga
status bermacam macam kondisi
kesalahan (error).
4. Address Recognition,
bahwa peralatan atau komponen penyusun
komputer
dapat dihubungi atau dipanggil maka
harus memiliki alamat yang unik, begitu pula
pada perangkat peripheral, sehingga
setiap modul I/O harus mengetahui alamat
peripheral yang dikontrolnya.
Data Buffering
Tujuan
utama buffering adalah mendapatkan penyesuaian data
sehubungan
dengan perbedaan
laju transfer data dari perangkat peripheral dengan
kecepatan
pengolahan pada CPU. Umumnya laju transfer data dari perangkat
peripheral
lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpan.
Deteksi Error
Apabila pada
perangkat peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak
dapat
dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut.
Misal informasi
kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, tinta
habis, kertas
habis, dan lain – lain. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan
adalah
penggunaan bit paritas.
§ Perangkat Masukan dan
Keluaran
Sering disebut juga
sebagai device manager. Perangkat ini menyediakan device
driver yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka,
membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama
untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan floppy
disk. Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
- Penyangga: menampung sementara data dari/ ke
perangkat I/O.
- Spooling: melakukan penjadwalan
pemakaian I/O sistem supaya lebih
efisien
(antrian dsb.).
- Menyediakan driver:
untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat
keras I/O tertentu.
Demikianlah hasil review tentang
materi sistem input output dari saya
Kuliah
Organisasi Sistem Komputer