Minggu, 30 November 2014

Sistem Input Output


KULIAH ORGANISASI SISTEM KOMPUTER
Judul Artikel : Sistem Input Output

Pada tugas Organisasi Sistem Komputer ini, saya akan mereview salah satu materi dari kelompok 8, yaitu Sistem Input Output.

§  Pengertian sistem input output
Sistem Input dan Output Komputer atau biasanya disingkat menjadi I/O merupakan suatu mekanisme pengiriman data secara bertahap dan terus menerus melalui suatu aliran data dari proses ke peranti (begitu pula sebaliknya). Fungsi I/O pada dasarnya digunakan untuk mengimplementasikan algoritma I/O pada level aplikasi. Hal ini dikarenakan kode aplikasi sangat fleksibel, dan bugs aplikasi tidak mudah menyebabkan sebuah sistem crash.

Teknik Pengoperasian Perangkat I/O
 I/O system sendiri terdiri dari beberapa bagian penting yaitu:
a.    I/O Hardware
b.    Application I/O Interface
c.    Kernel I/O Subsystem
d.    I/O Requests to Hardware Operations
e.    Streams
f.    Performance

§  Modul-Modul Input Output
Modul I/O ialah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar dan juga bertanggung jawab  dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register – register CPU. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan antarmuka internal dengan komputer (CPU dan memori utama) dan antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi – fungsi pengontrolan.
    
     §  Fungsi Modul I/O

     Fungsi modul I/O terdiri dari :
Control & Timing
Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk
mensinkronkan kerja pada masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang berbeda - beda, baik dengan perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder, perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan, jika ada fungsi  kontrol  dan  pewaktuan  yang  mengatur  sistem  secara  keseluruhan.
Contoh kontrol pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi langkah-langkah penanganan I/O sebagai berikut :
 - Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
 - Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
 - Apabila  perangkat  eksternal  telah  siap  untuk  transfer  data,  maka  CPU  akan   mengirimkan perintah ke modul I/O.
 - Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
 - Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data    
   dan kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat  
    diterima CPU dengan baik.
 - Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU  
   dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau  
   lebih.

          Komunikasi CPU
          Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses – proses
          berikut :
1.      Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang   
     dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk
     disk dapat menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
    2.     Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
    3.     Status  Reporting,  yaitu  pelaporan  kondisi  status  modul  I/O  maupun    
         perangkat peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga
         status bermacam macam kondisi kesalahan (error).
    4.  Address  Recognition,  bahwa  peralatan  atau  komponen  penyusun  komputer    
       dapat dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula   
       pada perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat  
       peripheral yang dikontrolnya.

Data Buffering
 Tujuan  utama  buffering  adalah  mendapatkan penyesuaian data sehubungan        
 dengan perbedaan laju transfer data dari perangkat peripheral dengan
 kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya laju transfer data dari perangkat  
 peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpan.

 Deteksi Error
Apabila pada perangkat peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak   
dapat dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut.
Misal informasi kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, tinta  
habis, kertas habis, dan lain – lain. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan
adalah penggunaan bit paritas.

     §  Perangkat Masukan dan Keluaran

Sering disebut juga sebagai device manager. Perangkat ini menyediakan device driver yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan floppy disk. Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:

     -    Penyangga: menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.

     -    Spooling: melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih   
      efisien  (antrian dsb.).

-   Menyediakan driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat   
     keras I/O tertentu.   

Demikianlah hasil review tentang materi sistem input output dari saya
              
Kuliah Organisasi Sistem Komputer

Pemrograman Jaringan : 5. Membangun Aplikasi Client-Server TCP Sederhana

5. Membangun Aplikasi Client-Server TCP Sederhana Source Code import java.io.*; import java.net.*; publi...